Tugas Biologi M Gilang Ramadan Saputra XI Mipa 7
Mengetahui Penyebab Dan Akibat Pergaulan Bebas Pada Remaja
Pertemanan atau pergaulan jadi salah satu cara bagi para individu dalam belajar, bersosialisasi, dan langkah dalam mencari jati diri. Lalu apa jadinya jika seseorang masuk ke dalam pergaulan bebas atau salah bergaul? Sebenarnya apa sih pergaulan bebas itu? Apa penyebab dari munculnya perilaku pergaulan bebas? Dan apa saja akibat dari pergaulan bebas tersebut?
Dalam artikel ini kita akan membahasnya. Mari simak ulasannya di bawah ini.
APA ITU PERGAULAN BEBAS?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pergaulan adalah kehidupan pertemanan atau cara bermasyarakat. Bebas sendiri memiliki arti kata tidak terhalang, tidak terikat aturan. Jadi, secara garis besar pergaulan bebas adalah suatu tindakan pertemanan yang tidak terikat oleh segala peraturan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Pergaulan bebas lebih mengarah ke sikap dan perilaku yang negatif. Perilaku ini sering dilakukan oleh para remaja dan orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi pada anak-anak. Pergaulan bebas jadi salah satu perilaku yang menyimpang dalam masyarakat. Banyak akibat pergaulan bebas yang merugikan para remaja seperti menurunnya prestasi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.
PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
1. Kontrol Diri
Salah satu penyebab dari munculnya perilaku pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Seseorang yang memiliki kontrol diri rendah tidak bisa membedakan mana yang baik dan buru. Ini membuat anak akan memiliki potensi lebih besar untuk melakukan tindakan yang melanggar moral.
2. Gaya Hidup
Gaya hidup yang modern ternyata jadi salah satu penyebab pergaulan bebas yang sering terjadi pada remaja. Jika seseorang mengikuti tren yang tidak sesuai dengan norma, pada akhirnya akan memicu pergaulan bebas.
3. Kurangnya Nilai Keagamaan
Dengan memperkenalkan nilai agama kepada anak, ia bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di lingkungannya. Dengan begitu, anak-anak akan mengerti hal apa saja yang baik dan yang buruk.
4. Keluarga
Kurangnya perhatian dari orang tua dapat menyebabkan pergaulan bebas. Dalam hal ini tentunya keluarga yang seharusnya menjadi pendidik utama dan paling pertama dalam kehidupan anak. Sehingga anak memerlukan pendamping serta dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga. Jika kontrol orang tua kurang memadai, hubungan internal yang rendah, dan keluarga yang memiliki banyak konflik maka akan membuat anak-anak dekat dengan kenakalan remaja.
5. Internet
Berkembangnya teknologi jadi salah satu penyebab merebaknya pergaulan bebas. Di internet, semua orang bisa mengakses apa saja untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Salah satu kelemahan dalam internet adalah dapat merusak moral anak sehingga menjadi lebih tidak terkontrol.
AKIBAT PERGAULAN BEBAS
1. Kenakalan Remaja
Seorang ilmuwan sosiologi, Kartono, mengatakan jika kenakalan remaja adalah gejala patologis sosial yang dialami para remaja yang disebabkan satu bentuk pengabaian sosial yang membuat perilaku menjadi menyimpang
Akibat pergaulan bebas dalam bentuk kenakalan remaja pun bisa beragam dimulai dari mengganggu ketertiban dan ketentraman lingkungan, hingga sampai ke tingkatan yang ekstrem seperti berkelahi, memakai obat-obatan terlarang, berjudi, dan merugikan orang lain.
2. Gangguan Kesehatan
Akibat dari pergaulan bebas adalah mengonsumsi obat-obatan, merokok, minum-minuman keras, dan lainnya dapat menyebabkan masalah kesehatan. ada gangguan kesehatan yang mengintai saat remaja kecanduan mengonsumsi narkoba dan miras, seperti :
- Enggan melakukan sesuatu termasuk makan sehingga fisik akan lebih lemah
- Gaya hidup yang tidak higienis dan lebih mudah terkena penyakit
- Mual, muntah, sulit tidur, hingga sakit kepala
- Adanya gangguan otot, meningkatnya tekanan darah, dan gangguan keseimbangan
- Lamban dalam berpikir
- Terjadi gangguan mental
3. Seks Bebas
Seks bebas adalah cara seseorang dalam melepaskan dorongan seksual yang berasal dari belum matangnya organ seksual seperti akibat dari berpacaran, bercumbu, hingga melakukan kontak seksual. Jika dilakukan oleh remaja, maka menjadi salah satu penyalahan norma yang tidak sesuai dengan lingkungan.
Melakukan seks bebas tentunya akan membuat banyak bahaya mengitai, antara lain, tertular penyakit kelamin, HIV/AIDS, kehamilan yang tidak direncananan, dan kanker serviks.
4. Pendidikan Terhambat
Anak yang terjerumus pergaulan bebas akan berpengaruh pada pendidikan dan prestasi belajarnya. Mulai dari keinginan belajar yang turun, malas belajar, bolos sekolah, hingga putus sekolah.
5. Renggangnya Hubungan Dengan Keluarga
Akibat dari pergaulan bebas adalah renggangnya hubungan dengan keluarga. Anak-anak biasanya mmebutuhkan pengakuan, perhatian, dan eksistensi di tengah keluarga. Di sini jika anak terjebak pergaulan bebas, makai a akan menjadi pembangkang, tidak menuruti orang tua, dan jadi anak yang berbeda. Dengan memberikan perhatian yang diinginkan, diharapkan anak tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Itulah penjelasan singkat tentang pengertian, penyebab, dan akibat dari pergaulan bebas. Diharapkan orang tua mampu menjadi sosok yang mengawasi anak sehingga tidak terjerumus pergaulan bebas.
Global Prestasi School (GPS) adalah sekolah yang dikelola oleh Yayasan Harapan Global Mandiri yang didirikan pada 2005. GPS menggunakan kurikulum 2013 dan berafiliasi dengan kurikulum Cambridge. GPS telah dianugerahi nilai akreditasi “A” sejak tahun 2007 dan secara resmi diakui sebagai “Sekolah Model” oleh Dinas
PENYAKIT YANG BISA TERJADI PADA SISTEM REPRODUKSI
1. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi yang sering ditemui pada wanita. Endometriosis termasuk kelainan yang timbul ketika jaringan yang membentuk lapisan endometrium (dinding dalam rahim) tumbuh di luar rongga rahim. Jaringan ini tumbuh di ovarium, usus, dan pada jaringan yang melapisi panggul. Atas pengaruh hormonal dalam siklus menstruasi menyebabkan jaringan yang salah tempat tadi menjadi nyeri atau meradang dan membesar hingga membentuk kista.
Pertumbuhan jaringan dapat menyebabkan masalah kesuburan akibat perlengketan, nyeri haid yang berat, nyeri saat bersanggama, benjolan perut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Cystitis
Cystitis merupakan sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh peradangan akut atau kronis akibat infeksi pada lapisan kandung kemih. Wanita rentan mengalami infeksi kandung kemih disebabkan saluran kencing yang lebih pendek dibandingkan pria.
Gejalanya ditandai oleh sering berkemih (anyang-anyangan), nyeri di akhir berkemih, serta nyeri di bagian panggul. Ketidaknyamanan pada penyakit ini dapat berkisar dari sensasi terbakar ringan hingga nyeri yang cukup parah. Tingkat ketidaknyamanannya juga beragam, bisa terus-menerus atau jarang.
3. Mioma uteri
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdapat pada lapisan dinding rahim yang terdiri dari otot dan jaringan fibrosa. Wanita pada usia subur biasanya mengalami kondisi ini. Ukuran pada mioma uteri ini sangat bervariasi, mulai dari tidak terlihat hingga sebesar buah semangka. Mioma uteri cenderung terjadi pada wanita berusia 35 tahun dan lebih. Gejala umum mioma uteri antara lain durasi menstruasi lebih dari seminggu, pendarahan menstruasi yang berat, nyeri pada bagian panggul, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual atau saat menstruasi, serta pembengkakan pada perut. Mioma uteri juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan bergantung ukuran dan lokasi mioma pada dinding rahim.
4. Kanker serviks
Secara singkat, kanker serviks merupakan jenis kanker yang dimulai di leher rahim yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (human papiloma virus). Leher rahim berbentuk silinder berlubang yang berfungsi menghubungkan bagian bawah rahim wanita ke vagina. Kanker serviks biasanya terjadi pada wanita berusia 30 sampai 45 tahun, terutama yang sudah aktif secara seksual. Kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengidap kanker serviks dikarenakan gejala yang tidak terlalu terlihat. Gejala pada umumnya dirasakan ketika penyakit sudah menjadi lanjut sehingga penting sekali dilakukan pemeriksaan lebih awal pada mereka dengan faktor risiko untuk deteksi lebih dini.
Gejala yang biasanya dikeluhkan adalah perdarahan, keputihan yang berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, kesulitan buang air besar, dan nyeri panggul.
5. HIV/AIDS
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Jika seseorang wanita terkena HIV, ia dapat menularkan kepada pasangannya, kepada janin yang dikandungnya, dan akan lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan keganasan/kanker . Penularan virus ini dapat terjadi melalui saat cairan tubuh seseorang yang mengidap HIV ke tubuh orang lain dengan berbagai cara, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom, penggunaan alat suntik secara bersama-sama, transfusi darah, kepada janin yang dikandungnya melalu plasenta saat hamil, persalinan, dan menyusui.
Jangan anggap sepele gangguan kesehatan pada sistem reproduksi Anda. Jika memiliki gejala-gejala penyakit di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.
source: https://globalprestasi.sch.id/gpsblog/mengetahui-penyebab-dan-akibat-pergaulan-bebas-pada-remaja/